Pemandangan Iseh sudah
terkenal sejak zaman dulu. Iseh ini memiliki pemandangan alam dengan latar
pegunungan yakni Gunung Agung yang tinggi menjulang lengkap dengan tebingnya
yang curam, sungai dengan airnya yang jernih dan alur yang berliku-liku, serta
pesawahan yang berumpak-umpak khas Bali atau yang sering disebut dengan sistem
Terasering. Pemandangan alam gunung dengan persawahan yang mempesona sehingga
menimbulkan rasa ketenangan dan kedamaian.
Mengapa Iseh sudah dikenal sejak
lama? Jawabannya karena Iseh telah ada sejak sebelum perang kemerdekaan. Ceritanya
dulu, pernah tinggal seorang pelukis ternama yang berasal dari Jerman bernama
Walter Spies yang hidup antara tahun 1895-1942.
Selain
sebagai seorang pelukis, Walter juga begitu berminat terhadap kebudayaan dan
sosial masyarakat Iseh ketika itu. Pergaulannya yang sangat erat dengan
masyarakat sekitar kemudian menjadikan Walter terdorong untuk menjadi penyokong
dana untuk dua sekeha gamelan yang ada di kawasan ini.
Namun
kapal yang ditumpanginya diserang oleh pesawat pembom Jepang sehingga tenggelam
dan Walter Spies ikut tenggelam menjadi korban.
Iseh juga memiliki pelukis
terkenal lainnya selain Walter Spies. Yakni Theo Meier yang berkebangsaan
Swiss. Theo Meier juga tinggal menetap di Iseh dan banyak melukis tentang
pemandangan alam desa Iseh dengan latar belakang Gunung Agung. Obyek-obyek
lukisannya mengenai kehidupan sehari-hari penduduk setempat, para penari, dan
juga upacara-upacara adat setempat. Atas jasa-jasa kedua pelukis tersebut,
melalui lukisan-lukisannya yang membuat keindahan alam Iseh menjadi dikenal
hingga saat ini
Iseh merupakan bagian dari Desa Sidemen yang
termasuk wialayah Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem dan berjarak seitar 52
km dari ibukota Denpasar. Untuk mencapai
lokasi wisata ini sangat mudah dengan melalui jalan jurusan desa Satria,
Klungkung, lalu ke arah Sidemen.
Look at http://idebarugue.blogspot.com